Sabtu, 23 Juli 2011

anis kembang

MENU ARTIKEL ANIS KEMBANG

  • Umum

  • Habitat Anis Kembang

  • Ciri Anis Kembang berdasar daerah asal

  • Ciri jantan dan betina Anis Kembang

  • Cara memilih bakalan Anis Kembang

  • Cara perawatan Anis Kembang

  • Penanganan Anis Kembang untuk lomba

  • Perawatan Anis Kembang Mabung

  • Penangkaran Anis Kembang

  • PROBLEM UTAMA ANIS KEMBANG

  • =
    BURUNG ANIS KEMBANG
    Classis: Aves
    Subclassis: Carinatae
    Infraclassis: Neornithes
    Parvclassis: Neognathae
    Ordo: Passeriformes
    Subordo: Passeri
    Parvordo: Passerida
    Superfamilia: Muscicapoidea
    Familia: Turdidae
    Genus: Zoothera
    Species:
    Zoothera interpres
    REFERENSI
  • omkicau.com

  • kicaumania.org

  • smartmastering.com

  • burung.org

  • wikipedia.org

  • Umum
    Anis kembang atau punglor kembang atau Zoothera interpres pernah mencapai puncak kejayaan jauh melambung di atas semua burung kicauan.
    Sekitar akhir 1990 atau awal 2000, harga pasaran anis kembang bakalan yang baru bisa ngriwik, pernah mencapi rata-rata Rp. 3,5 juta.
    Sebagai kicauan di rumah pula, dibandingkan dengan murai batu (Copychus malabaricus) misalnya, anis kembang jarang sekali memperdengarkan suara-suara ngeban (berulang yang membosankan). Dengan demikian, secara umum anis kembang sebagai burung kicauan rumahan mempunyai banyak keunggulan dibanding burung lainnya. Sementara untuk perawatan harian, anis kembang tidak terlalu manja.
    Begitu mulai ngeplong-ngeplong atau ngeriwik kasar mendekati ngerol, harganya sudah di atas Rp. 5 juta. Sedangkan yang sudah mau bunyi di arena lomba, di atas Rp. 10 juta. Suatu rekor harga burung yang belum pernah dicapai burung lainnya.
    Sebagai burung kicauan untuk hobi, burung ini tetap memiliki beberapa kelebihan dibanding burung lain.
    Ketimbang anis merah (Zoothera citrina) misalnya, anis kembang secara umum lebih gampang bunyi, lebih tahan stres, suaranya lebih merdu, dan kalau sama-sama “jadi”, anis kembang nyaris tidak pernah berhenti bunyi selama tidak dikerodong atau diletakkan di tempat gelap.
    Tipe suara anis kembang yang ngerol, cenderung mendominasi suara ocehan burung lainnya jika kita gantang di dalam rumah bersama-sama. Dibanding burung lain, anis kembang yang bisa memiliki lagu variatif (tergantung pola pemasterannya) ini, memiliki warna suara yang merdu. Meski bisa sangat keras, tetapi tidak memekakkan telinga. Beda dengan warna suara burung-burung kicauan lainnya.
    +Habitat
    Anis kembang tersebar di daerah Nusa Tenggara, Sunda Besar, Malaysia dan Filipina. Jumlahnya di alam pada daerah-daerah tersebut sudah menyusut. Menurut catatan BirdLife Indonesia, anis kembang masih mudah dijumpai di daerah Flores dan Kalimantan.
    Di Indonesia, ada 12 jenis anis yang dapat ditemui di alam. Angka tadi sudah termasuk anis kembang ini. Di wilayah Nusa Tenggara, perburuan anis kembang sudah dimulai dari awal 1995. Saat Pulau Sumbawa telah kehabisan ”stok”, para pemburu itu melebarkan sayap ke Flores.
    Anis kembang hidup pada hutan primer, hutan sekunder yang tinggi dan hutan yang rusak dan lahan yang pohonnya banyak, juga petak-petak hutan yang terisolasi. Burung ini ditemukan pada ketinggian, 200-1300 m (Lombok), 200-1000 m (Sumbawa). Sedang di Flores dijumpai pada dataran rendah sampai ketinggian sekitar 1000 m. Selain itu, BirdLife Indonesia juga mencatat sebaran burung ini di Sumba dan Timor. Pastinya, anis kembang merupakan burung yang sebaran berbiaknya terbatas hanya di Nusa Tenggara saja.
    +Ciri berdasar daerah asal
    Secara umum, tidak ada ciri yang signifikan untuk membedakan anis kembang berdasar daerah asal. Tidak ada perbedaan volume, mental dan gaya tarung yang didasarkan oleh asal daerah/habitat. Anis kembang semua wilayah Indonesia ada yang bermental bagus volume dahsyat, ada yang bersuara tipis, ada yang ngerol mendongak ada yang cuma ngeriwik-ngeriwik. Kalau memilih anis kembang, pilih saja dari penangkaran yang sudah dikenal memproduksi burung-burung jawara karena indukan-indukannya juga pilihan.
    Meski tidak ada ciri-ciri khas anis kembang berdasar daerah asal, ada sedikit referensi yang mungkin berguna yang pernah ditulis di sebuah tabloid. Disebutkan misalnya, anis kembang Tasikmalaya (Jawa Barat) memiliki warna trotol pada bagian dada yang tidak ngeblok atau cenderung beraturan (bercorak), sementara bulu putih pada sayapnya terputus-putus seperti sisir. Biasanya anis kembang asal Jawa Barat cenderung doyan betina.
    Anis kembang Sumbawa (Nusa Tenggara) warna trotol pada bagian dadanya terlihat ngeblok dan cenderung tidak beraturan, sementara bulu putih pada sayap tertata rapi membentuk bulatan-bulatan seperti mega. Bodi anis kembang Sumba lebih bongsor dibanding dengan Jawa Barat dan Borneo.
    Sementara itu ciri anis kembang Kalimantan (Borneo) adalah warna trotol pada bagian dada terlihat ngeblok atau cenderung tidak beraturan, terdapat warna bulu kuning kecoklatan berbaur warna trotol hitam pada bulu dada hingga sisi kiri dan kanan di bawah bulu sayap mirip spt anis kembang remaja. Sementara warna putih pada sayap memebentuk bulatan-bulatan sepert mega dan terputus oleh bulu hitam di bagian bawah. Bodi anis kembang Kalimantan relatif lebih kecil dari dan ramping ketimbang Jawa Barat dan Nusa Tenggara.
    +Ciri jantan dan betina
    Burung anis kembang sebenarnya termasuk burung monomorfik, yakni jantan dan betina berpanampilan sama. Namun ada beberapa tips yang bisa digunakan untuk memilih anis kembang jantan dan betina. Hanya saja perlu dicatat bahwa perbedaan ini hanya bisa dilihat jika dilakukan perbandingan pada beberapa anis kembang. Kalua hanya ada satu burung anis kembang, kadang orang yang belum berpengalaman akan kesulitan menentukan atau memperkirakan jenis kelamin anis kembang.
    Ciri secara umum yang sering digunakan orang antara lain adalah pada bentuk dan struktur mata dan kelopaknya, kontras pada bulu, cara berdiri dan cara ngeriwiknya. Untuk anis jantan, secara umum bermata menonjol. Yang jantan, datar. Jika warna bulu lebih tegas kontrasnya, lebih mengkilap, diyakini sebagai jantan.
    Pada pantat anis kembang jantan, juga terlihat ada bulu hitam atau abu-abu yang berlekuk-lekuk menyerupai pola gambar awan. Sementara anis kembang betina, warna bulu pantat hanya sewarna, yakni putih (bisa terang, bisa keruh). Namun membedakan warna bulu semacam ini tidak bisa diterapkan untuk memilih anis kembang yang masih trotolan. Untuk anis kembang trotolan, maka jika ngeriwiknya dengan membuka paruh, diyakini sebagai jantan. Jika hanya menggelembung-gelembungkan leher, meski terdengar keras, diyakini sebagai betina.
    Sementara kalau dilihat dari cara atau gaya berdirinya, anis kembang jantan cenderung merapatkan kaki dan betina sedikit merenggang dan agak menunduk. Untuk burung jantan yang sudah birahi, jika didekatkan betina dia akan menanduk-nanduk, dengan gaya body menyenduk-nyenduk seperti ular kobra. Sedangkan betina yang sudah birahi, jika didekatkan atau mendengar jantan berkicau, akan menggetar-getarkan atau membuka-tutup sayap terus-menerus.
    +Memilih anis kembang
    Selain memilih berdasar daerah asal dan jantan-betina, maka ketika memilih anis kembang bakalan kita bisa berpatokan pada hal-hal berikut ini:
    • Berkelamin jantan, ciri-ciri burung anis kembang berjenis kelamin jantan seperti sudah disebutkan di atas, atau dapat juga dilihat dari postur tubuh yang panjang serasi, ekor lebih panjang, tulang belakang dan supit kecil rapat, warna bulu lebih tegas, paruh berwarna lebih gelap, warna bulu sangat tegas, mata besar melotot, bentuk kepala lebih besar dan bergerak lincah.
    • Bentuk paruh, sebaiknya pilih bentuk paruh yang berpangkal lebar, tebal, besar dan panjang. Paruh bagian bawah harus lurus. Jangan memilih bahan burung anis kembang yang memiliki paruh bengkok. Posisi lubang hidung pilih sedekat mungkin dengan posisi mata.
    • Postur badan, pilihlah bahan anis kembang yang berpostur sedang dengan panjang leher, badan dan ekor serta kaki yang serasi. Jangan memilih bahan yang berleher dan berbadan pendek.
    • Sayap mengepit rapat dan kaki mencengkram kuat, ini menandakan bahan tersebut sehat. Warna kaki tidak berpengaruh terhadap mental burung.
    • Lincah dan bernafsu makan besar. Ini merupakan ciri-ciri bahan yang bermental baik.
    Berdiri pada posisi kepala mendangak 45 derajat. Boleh percaya boleh tidak, apabila Anda mendapatkan bahan yang seperti ini, dijamin umur 7 bulan sudah ngerol dan sudah bisa dilombakan.
    +Cara perawatan
    -Tempat:
    Anis kembang bisa dipelihara dengan sangkar bulat maupun kotak ukuran 40 x 40 x 60 cm atau bisa juga bulat dengan diameter 30 cm. Sementara tenggeran atau pangkringan bisa dibuat dengan diameter 1,5 cm, dengan bahan cabang kayu asam yang keras, permukaan kulit yang agak kasar (tetapi tidak tajam) sehingga bisa untuk mengasah paruh agar tidak runcing. Untuk perawatan harian, anis kembang tidak perlu dikerodng dan hanya dikeorodng malam hari agar tidak kedinginan.
    - Pakan:
    Hal utama yang perlu diperhatikan dalam hal pakan adalah menu yang variatif sehingga kecukupan nutrisi, vitamin dan mineralnya. Pakan yang bagus, selain lengkap nutrisinya seperti protein, karbohidrat, juga lengkap vitaminnya seperti vitamin A, D3, E, B1, B2, B3 (Nicotimanide) B6, B12, C dan K3. Selain itu, perlu pula mengandung zat esensial seperti D-L Methionine, I-Lisin HCl, Folic Acid (sesungguhnya adalah salah satu bentuk dari Vitamin B) dan Ca-D.
    Di samping vitamin, perlu juga kecukupan mineral. Mineral dibutuhkan dalam pembentukan darah dan tulang, keseimbangan cairan tubuh, fungsi syaraf yang sehat, fungsi sistem pembuluh darah jantung dan lain-lain. Seperti vitamin, mineral berfungsi sebagai ko-enzim, memungkinkan tubuh melakukan fungsinya seperti memproduksi tenaga, pertumbuhan dan penyembuhan. Yang termasuk mineral yang diperlukan burung anis kembang adalah Calcium, Phosphor, Iron, Manganase, Iodium, Cuprum, Zinccum, Magnesium, Sodium Chlorin dan Kalium.
    REFERENSI TENTANG PERAWATAN BURUNG SECARA UMUM BISA DILIHAT DI SINI
    Berikut ini pola Perawatan harian dan stelan harian untuk burung anis kembang:
    • Jam 07.00 burung diangin-anginkan di teras. Jam 07.30 burung dimandikan (karamba mandi atau semprot, tergantung pada kebiasaan masing-masing burung).
    • Bersihkan kandang harian. ganti atau tambahkan voer, air minum dan buah segar.
    • Berikan jangkrik 2 ekor pada cepuk extra fooding (EF/ pakan ekstra). Jangan pernah memberikan jangkrik secara langsung pada burung.
    • Penjemuran dapat dilakukan selama 1-2 jam/hari mulai pukul 08.00-11.00. Selama penjemuran, sebaiknya burung tidak melihat burung sejenis.
    • Setelah dijemur, angin-anginkan kembali burung tersebut diteras selama 10 menit, lalu sangkar dikerodong.
    • Siang hari sampai sore (jam 10.00-15.00) burung dapat dimaster dengan suara master atau burung-burung master.
    • Jam 15.30 burung diangin-anginkan kembali di teras, boleh dimandikan bila perlu.
    • Berikan Jangkrik 1 ekor pada cepuk EF.
    • Jam 18.00 burung kembali dikerodong dan di perdengarkan suara master selama masa istirahat sampai pagi harinya.
    PENTING
    Kroto segar diberikan 1 sendok teh maksimal 2x seminggu. Contoh setiap hari Senin pagi dan hari Kamis pagi. Pemberian cacing diberikan 2 ekor 3x seminggu. Buah segar diberikan rutin setiap hari, dengan format: Hari Senin sampai hari Kamis berikan buah pepaya, hari Jum’at dan hari Sabtu berikan apel atau pisang atau buah lainnya. Berikan multivitamin yang dicampur pada air minum seminggu sekali atau dua kali.
    Referensi vitamin dan mineral lengkap untuk burung, silakan di lihat di artikel ini.
    Penanganan anis kembang over birahi
    • Pangkas porsi Jangkrik menjadi 1 pagi dan 1 sore.
    • Lakukan pengembunan (jam 05.30-06.00)
    • Berikan cacing 1 ekor 2x seminggu
    • Frekuensi mandi dibuat lebih sering, misalnya pagi-siang dan sore
    • Lamanya penjemuran dikurangi menjadi 30 menit/hari saja
    Penanganan anis kembang kondisi drop
    • Tingkatkan porsi pemberian Jangkrik menjadi 3 pagi dan 3 sore.
    • Tingkatkan porsi pemberian kroto menjadi 3x seminggu
    • Mandi dibuat 2 hari sekali.
    • Burung segera diisolasi, jangan melihat dan mendengar burung anis kembang lain dahulu
    • Lamanya penjemuran ditambah menjadi 2-3 jam/hari
    • Berikan vitamin tambahan
    +PENANGANAN ANIS KEMBANG UNTUK LOMBA
    Perawatan dan setelan anis kembang untuk lomba
    Perawatan lomba sebenarnya tidak jauh berbeda dengan perawatan harian. Tujuan perawatan pada tahap ini yaitu mempersiapkan burung agar mempunyai tingkat birahi yang diinginkan dan memiliki stamina yang stabil. Kunci keberhasilan perawatan lomba yaitu mengenal baik karakter dasar masing-masing burung.
    Berikut ini pola perawatan dan stelan lomba untuk burung anis kembang:
    • H-3 sebelum lomba, Jangkrik bisa dinaikkan menjadi 2 ekor pagi dan 2 ekor sore.
    • H-2 sebelum lomba, burung sebaiknya dijemur maksimal 30 menit saja.
    • 1 Jam sebelum di gantang lomba, burung di mandikan dan berikan Jangkrik 1 ekor saja.
    • Apabila burung akan turun lomba kembali, berikan Jangkrik 1 ekor lagi.
    PENTING
    • Jangan memberikan ulat hongkong dalam menggenjot birahi pada burung anis kembang. karena dapat membuat birahi burung tersebut menjadi sangat meningkat dan menjadi tidak stabil.
    • Sebaiknya, joki lapangan adalah orang yang tidak pernah terlibat didalam perawatan harian pada burung anis kembang tersebut.
    Perawatan dan setelan burung anis kembang pasca lomba
    Perawatan pasca lomba sebenarnya berfungsi memulihkan stamina dan mengembalikan kondisi fisik burung.
    Berikut ini pola perawatan dan stelan pasca Lomba untuk burung anis kembang:
    • Porsi EF dikembalikan ke stelan harian.
    • Berikan multivitamin pada air minum pada H+1 setelah lomba.
    • Sampai H+3 setelah lomba, penjemuran maksimal 30 menit saja.
    +Perawatan dan setelan anis kembang mabung
    Masa mabung (moulting) merupakan masa yang sangat menuntut perhatian penghobi burung. Bulu yang hilang dan digantikan selama masa mabung atau meranggas ini menyerap 25% dari total protein yang ada di dalam tubuh burung. Inilah mengapa selama masa mabung perlu ditambahkan juga protein sebesar seperempat total protein dalam tubuh burung.
    Bulu-bulu dan selongsong bulu terdiri atas lebih dari 90% protein, khususnya protein yang disebut keratins. Protein bulu berbeda dengan protein pada tubuh dan telur serta memerlukan jumlah proporsional yang berbeda atas asam amino (pembangun sel atau blok protein). Burung harus mengonsumsi makanan dengan kandungan asam amino jenis ini kemudian menyerap dan disimpan sebagai protein (keratin) khusus bagi keperluan pertumbuhan bulu. Proses ini sangat penting bagi burung dan tubuh burung harus bekerja ekstra untuk mendapatkan gizi yang cukup untuk membentuk bulu secara sempurna.
    Ketika burung mabung, mereka juga memerlukan energi yang besar untuk memproduksi bulu baru. Keperluan energi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan protein, menyebabkan burung harus mengonsumsi lebih banyak makanan selama meranggas untuk dapat mempertahankan pertumbuhan bulu baru. Untuk diketahui saja, energi yang diperlukan burung selama masa mabung sebesar dua setengah kali lebih banyak ketimbang burung yang sedang memproduksi telur (lihat misalnya penjelasan pada “Moulting in Bird” di situs vetafarm.com yang menjadi referensi utama untuk tulisan mengenai masalah mabung ini).
    Faktor-faktor yang berpengaruh pada masa mabung tidak bisa sepenuhnya dipahami, karena sangat kompleks. Umur burung, musim saat mabung, cuaca harian, kadar hormon dan siklus perkembangbiakan, semua menjadi faktor penentu bagi keberhasilan atau kegagalan burung melewati masa mabung.
    Hal yang paling utama untuk diingat adalah bahwa pada saat burung mabung, Anda harus memberikan suplai pakan yang cukup sehingga mereka bisa mengembangkan bulu-bulu sesempurna mungkin.
    Untuk menyediakan protein yang diperlukan untuk peningkatan produksi bulu, Anda harus meningkatkan asam amino yang mengandung sulfur seperti metionin dan sistin. Protein seperti itu bisa ditemukan di dalam daging hewan. Daging dapat diberikan kepada kebanyakan burung yang sedang mabung dalam jumlah kecil plus pemberian suplemen makanan yang baik. Suplemen multivitamin dan multimineral yang baik seharusnya mengandung berbagai vitamin dan mineral serta asam amino untuk memungkinkan tumbuhnya bulu secara normal.
    Meskipun pada umumnya mabung berjalan normal, ada beberapa hal yang sering mengganggu masa mabung burung, khususnya tumbuhnya bulu yang tidak merata atau bahkan ada bulu yang tidak rontok (sekadar nyulam).
    Penggangu tersebut antara lain:
    * Penyakit - Penyakit yang disebabkan virus circovirus (Beak and Feather Disease) dan virus polyoma adalah penyakit paling umum yang menyebabkan burung kesulitan memproduksi bulu. Psittacosis kronis, gangguan parasit dan infeksi bakteri pada usus dapat pula menyebabkan bulu burung sulit tumbuh.
    * Gizi buruk – Sebagaimana digambarkan di atas, persyaratan untuk berlangsungnya produksi bulu secara normal memang sangat banyak, dan karenanya makanan yang kurang gizi bisa menyebabkan tumbuhnya bulu yang tidak berkualitas (mudah patah, mudah kusam, melintir/ keriting dan sebagainya).
    * Kimiawi –  penggunaan bahan kimiawi sering menyebabkan bulu tumbuh tidak sempurna atau bahkan merusak bulu. Salah satu contohnya adalah zat pembasmi cacing pada merpati yang dikenal sebagai Mebendazole. Bahan kimia ini akan menyebabkan bulu burung melintir jika diberikan semasa burung mabung.
    * Stres – Hal ini terjadi terutama untuk burung yang disuapi/loloh dengan tangan manusia. Tangan manusia menyebabkan bulu baru tidak bisa berkembang sempurna dan sebagainya.
    Apa yang perlu Anda lakukan agar burung dapat memiliki bulu baru sebaik mungkin?
    Pertama-tama menyingkirkan segala cacing, kutu, mikroba pengganggu dan parasit lainnya.
    Kedua, pastikan tidak satu pun dari burung Anda menjadi pembawa virus bibit penyakit, misalnya Polyoma.
    Ketiga, berikan gizi yang cukup selama burung meranggas/mabung dengan pakan yang bagus. Hanya saja perlu diingat bahwa pakan yang bagus bukan berarti pakan yang banyak, sebab terlalu banyak pakan yang hanya mengandung karbohidrat misalnya, hanya akan membuat burung kekurangan gizi meski secara fisik terlihat gemuk.
    Jika Anda telah melakukan semua hal di atas dan masih mengalami masalah dengan kualitas bulu Anda perlu berbicara dengan dokter hewan khusus burung.
    Cara Smart menggunakan BirdVit
    Dalam kaitan dengan persoalan mabung inilah disarankan kepada penghobi burung untuk memberikan burung asupan tambahan, misalnya BirdMolting atau juga BirdVit untuk burung yang sedang mabung. Cara ini lebih smart” sebab BirdVit adalah multivitamin dan multimineral yang sangat diperlukan burung selama masa mabung.
    BirdVit mengandung hampir semua vitamin dan mineral yang diperlukan burung, seperti:
    • Vitamin utama, yakni A, D3, E, B1, B2, B3 (Nicotimanide) B6, B12, C dan K3.
    • Zat esensial seperti D-L Methionine, I-Lisin HCl, Folic Acid (sesungguhnya adalah salah satu bentuk dari Vitamin B) dan Ca-D Pantothenate.
    • Mineral utama seperti potasium chlorida, sodium chlorida, magnesium sulfate, mangan sulfate, iron sulfate, zinc sulfate, copper sulfate dan cobalt sulfate.
    Dengan demikian, selama kita menggunakan BirdVit untuk menangani burung mabung, maka kita cukup memberikan porsi pakan seperti sediakala tanpa khawatir burung kekurangan “energi masa mabung”. Sebab, memang benar energi yang diperlukan burung ketika mabung bukanlah energi yang hanya akan mengumpul menjadi lemak tetapi energi untuk pertumbuhan bulu seperti asam amino yang mengandung sulfur seperti metionin dan sistin.
    Anis kembang bermasalah
    Untuk burung-burung yang sangat bermasalah misalnya bulu mudah patah atau burung sakit-sakitan seusai masa mabung, biasanya dikarenakan asupan mineralnya yang kurang. Selain digunakan BirdVit, Anda bisa menyertakan pula BirdMineral.
    Apa beda BirdMineral dan BirdVit?
    Untuk diketahui, ada mineral dan vitamin tertentu yang tidak efektif jika digunakan bersamaan. Akan saling melemahkan. Karena keduanya sama-sama dibutuhkan burung dalam jumlah yang proporsional, maka mineral dan vitamin tertentu hanya bisa dicampur dengan komposisi dan volume tertentu.
    Seperti diketahui di dalam BirdVit ada sejumlah mineral yang sangat diperlukan burung. Namun kandungan mineral di dalam BirdVit tidak sebesar di dalam BirdMineral karena selain sebagai penjaga vitalitas burung,  BirdMineral juga bersifat mengcover atau mengobati.
    Pola perawatan anis kembang masa mabung:
    • Tempatkan burung di tempat yang sepi, jauh dari lalu lintas manusia. Sebaiknya burung lebih banyak dalam kondisi dikerodong.
    • Mandi cukup 1x seminggu saja dan jemur maksimal 30 menit/hari atau kalau untuk penanganan ekstrim burung mabung, bisa dilakukan perawatan ekstem mabung.
    • Jika Anda tidak menggunakan BirdVit atau BirdMineral, pemberian porsi EF diberikan lebih banyak karena sangat diperlukan untuk pembentukan sel-sel baru dan untuk pertumbuhan bulu baru. Misalnya: stelan jangkrik dibuat 4 ekor pagi dan 4 ekor sore, kroto 1 sendok makan setiap pagi dan cacing 2 ekor 3x seminggu
    • Meski tidak menggunakan BirdVit dan/BirdMineral, pemberian multivitamin yang berkualitas yang dicampur di air minum 2x seminggu sangat perlu.
    • Jika Anda tidak menggunakan BirdVit, perlu perbanyak pemberian buah pepaya, karena buah pepaya sangat mudah dicerna sehingga melancarkan proses metabolisme tubuh burung. Di samping itu buah pepaya banyak mengandung vitamin C yang akan membantu meningkatkan daya tahan tubuh burung.
    Lakukan pemasteran
    Masa mabung membuat burung lebih banyak pada kondisi diam dan mendengar. Inilah saat yang tepat untuk mengisi variasi suara sesuai dengan yang kita inginkan. Lakukan pemasteran dengan tepat, sesuaikan karakter dan tipe suara burung dengan suara burung master.
    Untuk pemasteran yang bagus, silakan baca referensinya di sini.
    +Penangkaran Anis Kembang: Penangkaran anis kembang relatif mudah dilakukan. Untuk penangkaran anis kembang, bisa dilihat di artikel-artikel kategori penangkaran.
    +PROBLEM UTAMA ANIS KEMBANG
    1.Gampang rontok bulu
    2. Loncat-loncat saat ditrek
    3. Tidak juga segera ngerol
    4. Nyekukruk tidak semangat
    1. Gampang rontok bulu
    Penyebabnya antara lain (1) Makanan mengandung lemak dan/atau kalori tinggi sehingga membuka pori-pori kulit; (2) Bulu belum kuat sudah banyak diadu/ditrek; (3) Selama masa mabung tidak mendapat asupan nutrisi yang baik, terutama mineral. Untuk masalah asupan mineral, bisa gunakan Bird Mineral selama masa mabung atau pasca mabung (ketika mulai terlihat tanda rontok padahal baru saja tuntas mabung).
    2. Loncat-loncat. Penyebabnya adalah kurang birahi atau bisa juga terlalu galak, serta adanya gangguan parasit, terutama air sac mite, yakni tungau kantung udara yang kasat mata.
    Untuk mempercepat birahi burung, bisa dilakukan terapi BirdShout. Jika burung terlalu galak, disemprot sprayer sedikit sebelum tanding; atau bisa juga diberi cacing.
    Sementara untuk burung kutuan atau kena tungau, burung memang sepertinya tidak kutuan, tetapi sesungguhnya membawa tungau di kantung udaranya. Bisa diatasi dengan penyemnprotan Fresh Aves dibarengi pengolesan BirdFresh.
    3. Tidak juga segera ngerol biasanya disebabkan burung masih terlalu muda, perlu cas betina, dan hal utama adalah burung tidak fit. Jika memang perlu, bisa dicas betina sebelum tanding. Jangan takut membuat burung ketagihan.
    Yang jelas, pastikan burung fit dengan menggunakan produk rawatan harian BirdVit.
    4. Nyekukruk tidak semangat, biasanya dikarenakan cacingan. Atasi dengan AscariStop.
    Artikel terkait burung anis anis kembang:
  • Anis kembang, burung favorit untuk kicauan

  • Beda Anis Kembang (AK) trotolan jantan-betina dan rawatannya

  • Menangani AK mabung

  • Anis kembang dan daerah asalnya

  • Asal AK, kapan ngerol dan ngeplongnya

  • AK luka dan ciri burung yang sudah bunyi

  • AK jantan butuh di-charge betina?

  • Anis Kembang mandek bunyi karena bising

  • Perawatan Anis Kembang trotolan

  • Rawatan lanjutan Anis Kembang dan Murai Batu

  • AK ngerol jadi ngedrop

  • Tidak ada komentar:

    Posting Komentar